Wednesday, May 19, 2010

Warga Tionghoa dan Elite Susah Disensus

Warga tinggal diperumahan elit dan warga keturunan Tionghoa sulit untuk di sensus. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Slamet Waluyo.


http://murup-muni-mumpuni.com/bpsdonggala/foto_berita/11sensus%20penduduk.jpg

Lanjutnya, sulitnya petugas cacah menemui warga diperumahan elit karena kebanyakan dari mereka bekerja di Jakarta berprofesi sebagai anggota DPR RI, selebritas, maupun pengusaha.


Sedangkan untuk warga keturunan Tionghoa, kesulitannya karena kurangnya kerjasama antara petugas sensus dengan warga keturunan itu. Dan hal ini juga karena warga keturunan yang kurang kooperatif.


Sampai 19 Mei 2010 jumlah penduduk yang terdata di Kota Bekasi sebanyak 2.222.770 dengan rincian penduduk pria berjumlah 1.127.833 dan jumlah penduduk wanita sebanyak 1.094.937 jiwa. Diperkirakan jumlah penduduk kota Bekasi mencapai antara 2,3 juta hingga 2,4 juta jiwa.


Angka ini meningkat 10 persen dari tahun 2009 yang mencapai jumlah penduduk sekitar 2,1 jiwa. Jumlah bangunan fisik yang sudah terdata sebanyak 490.444 dan jumlah tempat tinggal mencapai 595.567.


Sementara jumlah tunawisma dan gembel sebanyak 153 orang terdiri laki-laki berjumlah 122 orang dan perempuan sebanyak 31 orang. Dari sejumlah itu, 16 diantaranya menderita gangguan jiwa.

0 komentar:

Post a Comment

- Cadex | My Blox